Home > Artikel Kegiatan > Membudayakan Cinta Islam di Kalangan Remaja

Membudayakan Cinta Islam di Kalangan Remaja

LDII memiliki Tri Sukses generasi penerus dalam target pembinaan generasi muda. Di antaranya: memiliki akhlak mulia, memiliki kepahaman agama yang kuat, dan mandiri.

Bapak Yanuar

Bapak Ustadz Yanuar

Tri Sukses ini diaplikasikan dalam berbagai kegiatan di seluruh Indonesia. Selain memberikan pelatihan mengenai kewirausahaan, PC atau PAC LDII memberi pengajian ekstra bagi generasi muda. Bila umumnya pengajian di lingkungan LDII 2-3 kali seminggu, untuk para pemuda pemudi ditambah pengajian setiap malam minggu. Agar mereka terjaga dari pergaulan muda-mudi yang menyimpang, sebulan sekali diadakan pengajian semalam suntuk – yang biasanya dilakukan pada malam Minggu.

Meskipun disebut semalam suntuk, pada praktiknya tak begadang semalaman. Acara dimulai selepas Maghrib, dan selesai pukul 23.00. Diselingi makan malam dan sholat Isya. Mulai pukul 23.00 hingga pukul 02.00 mereka tidur di masjid, lalu dibangunkan untuk melaksanakan sholat sunnah atau doa malam. Biasanya mereka kembali istirahat dan dibangunkan kembali menjelang sholat Subuh.

Acara pengajian semalam suntuk, biasanya disisipi hiburan agar para peserta pengajian terus semangat. Nah, hal itupula yang dilakukan DPD LDII Timika, Papua. Pada Sabtu (23/3) menggelar pengajian semalam suntuk, yang bertempat di Masjid Ainil Yaqin Kota Timika. Setelah sholat Maghrib para muda-mudi mendapat pengkajian Surat Annisa ayat 12 oleh Ustadz Izul Firdaus. Dan terus berlanjut setelah sholat Isya mendengarkan nasehat agama dari KH Edi W Soeryono S.Pd M.Pd selaku Ketua DPD LDII Mimika.

Menurut Soeryono target pembinaan generasi muda adalah tercapainya Tri Sukses Generus, yakni alim atau faqih dalam ilmu agama, memiliki akhlak mulia, dan mandiri. “Setiap generasi penerus harus memiliki enam tabiat luhur, berupa jujur, amanah, mujhid-muzhid, rukun, kompak, dan keja sama yang baik.

New Picture (42)Para peserta kian khusyuk. Mereka memperhatikan materi dengan tekun. Selanjutnya Ustadz Yanuar memaparkan dalil-dalil fadhoilil quran atau keutamaan membaca Alquran dan ancaman bagi para pembaca Alquran, yang tidak dapat mengamalkan isi Alquran. “Seorang pembaca Alquran, nanti di padang Mahsyar mendapatkan cahaya, yang mana saat itu keadaan gelap gulita,” ujar Ustadz Yanuar. Setiap huruf Alquran, menurut Yanuar dibalas Allah SWT dengan 10 kebaikan yang berlipat ganda ila masya Allah.

Yanuar memaparkan pula mengenai ancaman bagi para pembaca Alquran, namun tidak dapat mengamalkan isinya. Ia menegaskan, bahwa sebuah rumah yang didalamnya tidak pernah dibacakan ayat suci alquran, gambarannya seperti sebuah kuburan. Ditambahkan lagi dengan dalil yang di riwayatkan oleh Imam Ibni Hatim, mengenai seorang laki-laki yang sholat, namun tetap melakukan kemaksiatan, maka sama saja dia tidak pernah melakukan sholat.

Usai istirahat sembari menikmati ayam panggang, tepat pukul 22.00 WIT Ustadz Tegar Mario selaku koordinator Penggerak Pembina Generus (PPG) Bidang Keilmuan, membagi para muda-mudi dalam beberapa kelompok, yang mana setiap kelompok dipimpin oleh ulama LDII Timika, untuk pembinaan bacaan, secara tartil dan bertajwid. Acara pembinaan ini berlansung selama sejam.

Tepat pukul 23.00 WIT, para muda mudi istirahat. Dan tepat 1/3 malam, mereka bangun melaksanakan sholat tahajud dan berdoa. Acara ini menjadi rutinitas pemuda LDII seluruh Indonesia, yang mendekatkan para pemuda dan pemudi dengan ajaran Islam. (Izul Firdaus/Papua)

Categories: Artikel Kegiatan
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment